Asahan – Sungguh malang nasib Anggrek (Nama Samaran) warga Kabupaten Asahan yang masih berumur 15 Tahun dan sekarang menduduki bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas X.
Pasalnya, ia menjadi korban keganasan ayah tirinya sendiri. Dengan nada lemas Anggrek menuturkan ke Wartawan, bahwa dirinya di setubuhi ayah tirinya pertama kali pada awal Januari 2023 sekira Pukul 3:00 WIB pagi.
Kemudian pertengahan Januari 2023, ayah tiri datang kembali melakukannya sekira Pukul 2:00 WIB pagi.
“Pada waktu itu, ayah tiri datang ke kamarku dan langsung mengancam jangan bilang siapa – siapa, terutama mamakmu kalau tidak kubunuh kalian semua,” jelas Anggrek, Jumat (7/3/2023) siang.
Sementara, pengakuan ibu Korban, Inisial RA (39) yang merupakan warga Kabupaten Asahan mengatakan hal itu terungkap saat saya mempertanyakan ke Anggrek sudah datang bulan nak.
Dijawabnya belum, saya langsung dek – dekkan kenapa bisa belum juga, padahal kami hampir berdekatan jika mendapatkan datang bulan.
“Lalu pada Hari Rabu 5 April 2023, saya melakukan kusuk ke orang pintar, di karena badan berpegalan habis jualan. Usai kusuk saya suruh untuk melihat kondisi Anggrek. Ketika dilihat dan di sentuh tukang kusuk, dia terkejut langsung bilang, ini berisi tolong periksakan lah kedokter terdekat,” ucap Sang Ibu dengan nada sedih air mata bercucuran.
Lanjutnya, kemudian Anggrek dibawa ke bidan dan dilakukan pemeriksaan, ternyata hasilnya, anak saya Hamil kurang lebih mau 4 Bulan. Betapa hancurnya hati saya pak. Dari usia 3 Tahun Anggrek bersama kami, tetapi Ayah tirinya masih juga melakukan itu terhadapnya.
“Sebenarnya saya sudah menaruh curiga dengan pelaku sejak Anggrek menduduki Sekolah Menengah Pertama (SMP), tetapi belum ada bukti pak. Karena Anggrek tanpa sepengetahuan saya sering di kasih uang. Ditambah lagi, jika saya marah terhadap Anggrek, pelaku selalu membela dengan kata, sudahlah itu jangan dimarahi,” sebutnya.
Masih Sang Ibu, betapa hancurnya hati kami sekeluarga pak, terutama neneknya. Karena Anggrek mengalami depresi berat pak, kami selalu kasih semangat terhadap dia. Kami sayang sama Anggrek, apa yang di inginkannya selalu ditanya dan akan kami berikan.
“Permintaan kami hanya satu pak, semoga pihak yang berwajib terutama Polres Asahan segera menangkap pelaku itu pak. Kalau tidak kami sekeluarga tidak tenang,” harap Sang Ibu dengan air mata membasahi pipinya.
Sebenarnya pak, pada Hari Rabu lalu, pelaku sudah kami panggil ke tempat neneknya. Ia mengakui perbuatannya, dan hendak dibawa ke Polres Asahan. Namun, ketika saya masuk sebentar kekamar mandi, pelaku melarikan diri ke sawit – sawit tanpa ada satu pun saksi yang menangkapnya.
“Saat ini, kami sudah melaporkan perbuatan pelaku ke Polres Asahan pada Hari Rabu 5 April 2023,” ungkap Sang Ibu sekaligus mengakhiri.
Terpisah, Jumat (7/4/2023) sore, Kasatreskrim Polres Asahan, AKP Muhammad Said Husein mengungkapkan LP baru kita terima 2 hari lalu Bang. Sedang kami lengkapi administrasi dan surat undangan kepada pihak terkait (pelapor, saksi).
“Kami atensi untuk perkaranya,” cetus Kasatreskrim Polres Asahan. (MP/Wahyu)