Medan – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan akan segera memanggil pihak Panti Asuhan Dewi Karunia Indonesia, terkait masalah dugaan meminta kembali ganti rugi biaya hidup anak asuhnya.
“Terkait masalah tersebut, kami akan segera memanggil pihak panti asuhan yang bersangkutan,” ujar Harahap Sekretaris Dinas Sosil Kota Medan kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Seperti yang telah di beritakan sebelumnya bahwa salah seorang orangtua berinisial HB yang anaknya tinggal di Panti Asuhan Yayasan Dewi Karunia Indonesia yang berlamat di Jalan Helvetia Raya, No. 164, Kecamatan Helvetia, Kota Medan, mengeluhkan sikap arogansi pemilik yayasan yang diduga meminta kembali ganti rugi biaya hidup ke dua orang anaknya selama tinggal dipanti asuhan tersebut.
“Saat saya mengambil anak-anak saya di Panti Asuhan Dewi Karunia, pemilik panti meminta ganti rugi biaya hidup kedua anak saya selama mereka tinggal di panti asuhan itu, bahkan raport anak saya ditahan oleh mereka dan raport tersebut baru di kembalikan hanya ketika saya sudah menggantikan kerugian mereka selama mengasuh anak saya,” kata HB, Jumat (19/8/2022).
Berdasarkan penuturan HB kepada awak media ini, diketahui bahwa anak-anaknya Ia ambil kembali dikarenakan dirinya masih mampu untuk menafkahi kedua anaknya tersebut.
“Alasan saya menjemput anak-anak saya di panti asuhan itu adalah tidak lain karena saya masih mampu menafkahi dan menyekolahkan mereka,” terangnya.
Pada mulanya HB tidak mengijinkan anaknya di masukan ke panti asuhan di karenakan kedua anaknya tersebut ditinggal di kampung untuk merawat Ibu HB. Namun karena pihak panti menjemput anaknya dikampung, sang nenekpun luluh dan mengijinkan cucunya dibawa oleh pihak panti asuhan.
“Saya beserta istri saya merantau ke Padang, dan kedua anak saya kami tinggalkan dikampung untuk merawat Ibu saya. Tapi karena saya dengar anak saya telah dibawa ke Medan dan tinggal dipanti maka saya menjemput mereka, namun sangat disayangkan respon dari pihak panti asuhan malah meminta ganti rugi biaya hidup anak saya selama di panti asuhan,” jelas HB.
HB berharap agar tidak di mintai kembali biaya hidup anaknya. “Saya berharap agar panti asuhan tidak terus mendesak saya untuk mengembalikan segala bentuk kerugian mereka saat mengasuh anak saya. Karena beberapa kali saya datang ke panti asuhan tersebut mereka tetap menagih kerugian tersebut dan mencaci maki saya,” harapnya. (MP/Yz)