Medan – Saramin Harahap, adalah seorang wartawan. Namanya tidak begitu terkenal. Ia hanya seorang pemuda yang bekerja keras di di desanya. Siapa kira pemuda ini menyimpan kisah menginspirasi.
Sehari – harinya membantu para pemuda – pemudi di desanya untuk belajar desain dan belajar mengetik di sebuah warung miliknya yang ia sewa. Kisah itu membuat kita mengingat masa – masa kecil di kampung halaman kelahiran. Bagaimanakah kisahnya?
Waktu itu, di Desa Penyambungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, terbayang di pikirannya bagaimana untuk mengajak pemuda – pemudi setempat ini untuk ada karya atau talenta di masa mendatang mereka.
Tidak lama kemudian, pria tambun ini yang berdomisili di Penyambungan, menyewa sebuah kios untuk percetakan. Kebetulan di tempat itu juga dekat dengan kampus yang mayoritas pemuda setempat itu. Tidak lama kemudian, dirinya mengajak pemuda – pemudi itu untuk belajar mengetik dan desain grafis.
Siapa sangka, dengan berjalannya waktu, kios yang telah di buka ini di banjiri oleh pemuda setempat. Pasalnya, ia rela memberikan ilmunya itu tanpa bayaran sedikitpun.
Dengan jiwanya yang sangat ramah dan mudah senyum kepada orang, membuat warga sekitar daerah itu sangat – sangat berterimakasih. Tidak hanya itu, pria ini yang juga sebagai wartawan sangat di kagumi di desa Penyambungan tersebut.
“Terimaaksih bang atas semua ilmu yang di berikan, kami janji kedepannya setelah selesai di perkuliahan ini, akan mempelajari lebih dalam lagi ilmu ini. Walaupun, saya masih ilmu standar, tapi saya sudah bisa mencari pekerjaan di perkantoran,” ujar Saramin, menirukan kata yang belajar kepadanya.
Pria 40 tahun ini juga, aktif dalam organisasi kepemudaan setempat. Dan juga sangat mendukung setiap ada kegiatan – kegiatan di desa tersebut. Apa lagi bila ada duka dan suka cita di desa itu, sangat – sangat ikut serta.
“Saya biasa gabung di organisasi seperti KNPI, Pemuda Pancasila, Pemuda Batak Bersatu, dan organisasi lainnya,” ujar Saramin Harahap.
Tidak hanya itu saja, Pemuda asli batak ini mengajak seluruh masyarakat agar setiap ilmu itu jangan pernah pelit untuk di bagi kepada orang. Dan apa lagi dengan saudara, pemuda setempat dan lainnya.
“Jangan pernah sia – siakan waktumu dengan yang tidak perlu. Gunakan waktumu mulai saat ini untuk berkarier. Agar kedepannya ada bekal untuk melanjutkan hidup. Kalau tidak ada talenta di tanganmu, mau jadi apa nantinya,” ucapnya.
Begitulah kisah yang terselimput dari pemuda desa yang sukses untuk mengajarkan ilmunya kepada orang banyak tanpa bayaran sedikit pun.
“Jadilah diri kita berguna untuk orang banyak. Mari kita selalu berkarya demi kepentingan orang banyak. Dan juga untuk keluarga dan kerabat kita bursama. Ingat, jangan pernah pelit dengan ilmu, berikan apa yang anda tahu kepada orang dan kerabat Anda,” pesan Saramin Harahap.
Penulis: REDIAMAN GULO