- Wali Kota Pimpin Rapat Gugus Tugas Penanganan Covid 19
TEBINGTINGGI – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan pimpin rapat gugus tugas penanganan cepat dalam menangai penyebaran corona Covid 19 di Gedung Balai Kota Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Minggu (22/3/2020).
Hadir Forkompinda dan seluruh OPD Kota Tebingtinggi. Percepatan penanganan penyebaran korona virus Covid 19, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyatakan sesuai dengan maklumat yang di keluarkan oleh Kapolri tentang keputusan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid 19, Umar Zunaidi Hasibuan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi kebijakan protokol pemerintah dengan himbauan terkait penanganan Covid 19.
Umar juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi untuk mematuhi maklumat Gubernur Sumatera Utara dalam penanganan penyebaran Covid 19.
“Saya kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi untuk tidak melakukan kegiatan dengan menghadirkan massa atau orang banyak pada suatu tempat,” tegasnya.
Begitu juga kepada masyarakat dihimbau jangan melakukan berpergian ketempat yang ramai, tetap tinggal dirumah, jika ada yang sangat penting hal itu bisa dilakukan. “Apabila kondisi sedang tidak sehat, maka beribadatlah di rumah saja, jangan beribadat di tempat yang ramai,” paparnya.
Menurut Umar, terkait kegiatan umat tionghoa dalam perayaan cheng beng di Kota Tebingtinggi, pihaknya langsung memberikan himbauan agar meniadakan kegiatan cheng beng di Kota Tebingtinggi, begitu juga dengan pelaksanaan Isra Miraj yang akan dilangsungkan, Selasa (24/3/2020) dengan menghadirkan al ustad dari Jakarta di masjid Agung dibatalkan.
“Cheng beng kita tiadakan, begitu juga dengan kegiatan tablik akbar Isra Miraj di Masjid Agung Kota Tebingtinggi juga kita batalkan, ini dilakukan untuk menghindar penyebaran virus Covid 19,” jelasnya.
Terakhir Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak menyebar luasakan informasi tidak benar (hoax) di tengah tengah masyarakat, karena berita tersebut bisa menimbulkan kepanikan dan keresahan warga sehingga mengganggu stabilitas perekonomian di Tebingtinggi. (Tim)
