Medan – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara, Ilyas Sitorus, mengimbau mahasiswa untuk menjauhi praktik judi online karena dampak buruknya yang dapat merusak berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut disampaikannya dalam seminar nasional bertajuk “Bahaya dan Dampak Judi Online bagi Generasi Muda Bangsa”, yang diselenggarakan oleh Penyuluh Agama Islam PPPK Kementerian Agama Kota Medan, di Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP), Medan, pada Rabu (22/1).
Dampak Buruk Judi Online
Ilyas menjelaskan bahwa judi online membawa konsekuensi serius terhadap keuangan, kesehatan mental, hubungan sosial, akademik, dan moralitas pelakunya. “Penuntasan masalah ini bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Pada akhirnya, yang bisa menghentikan adalah diri kita sendiri,” tegasnya.
Meskipun pemerintah telah memblokir ribuan situs judi online, kemunculan situs baru masih terus berlangsung. “Begitu satu situs ditutup, muncul lagi situs lain dengan cara yang sama,” jelas Ilyas.
Ia mengajak mahasiswa untuk memperkuat ketahanan pribadi dengan mengembangkan pola pikir bahwa uang tidak bisa didapat secara instan dan melakukan aktivitas positif yang bermanfaat. “Bentengi diri, hindari pergaulan yang terjerumus pada judi online, dan bagi yang sudah terjebak, berhentilah segera,” tambahnya.
Imbauan Moral dan Keagamaan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Impun Siregar, yang turut hadir sebagai narasumber, menekankan bahwa semua agama menentang dan mengharamkan judi. “Sebagai umat Tuhan, kita wajib menjauhi judi. Tingkatkan iman dan takwa sesuai ajaran agama masing-masing,” pesannya kepada para mahasiswa.
Peran Keluarga dan Lingkungan
Kasubdit Ditintelkam Polda Sumut, AKBP Samsul Bahri Siregar, menjelaskan bahwa kecenderungan terlibat dalam judi online sering kali berakar dari kondisi keluarga, lingkungan sosial, dan pendidikan yang kurang memadai. “Ketika keluarga dan masyarakat tidak peduli terhadap etika dan moral, potensi penyimpangan perilaku semakin besar,” ungkapnya.
Partisipasi Aktif Civitas Akademika
Seminar nasional ini dihadiri oleh sekitar 400 mahasiswa dari berbagai program studi Universitas MBP, bersama Rektor Universitas MBP, Sarman Sinaga, para dosen, dan civitas akademika lainnya. Acara ini menjadi momentum penting dalam mengedukasi generasi muda mengenai bahaya judi online dan pentingnya peran aktif mereka dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Melalui seminar ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dengan menyadari dampak buruk judi online dan menghindarinya, sekaligus mengajak lingkungan sekitar untuk bersama-sama menciptakan masyarakat yang bersih dari praktik perjudian. (Rendi)