Isra Mi’raj: Momentum Memperkokoh Iman dan Meningkatkan Kualitas Ibadah

Banyuasin – Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam Islam yang memiliki nilai spiritual mendalam bagi umat Muslim. Peristiwa ini tidak hanya menjadi kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha, tetapi juga momen di mana umat Islam menerima perintah sholat lima waktu sebagai kewajiban utama dalam beribadah kepada Allah SWT.

Dalam peringatan Isra Mi’raj yang berlangsung di Masjid At-Taqwa, Desa Rejodadi, Kabupaten Banyuasin, Ustaz Shidiq menyampaikan pesan-pesan penuh makna terkait esensi dari peristiwa agung ini. Ia menekankan bahwa Isra Mi’raj bukan sekadar peristiwa historis, melainkan pedoman hidup yang mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas ibadah.

“Isra bermakna perjalanan, sementara Mi’raj berarti naik. Dari peristiwa ini, Rasulullah SAW menerima perintah langsung dari Allah untuk melaksanakan sholat lima waktu. Sholat bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk pengabdian dan sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,” ungkap Ustaz Shidiq, Minggu (26/1/2025).

Lebih lanjut, Ustaz Shidiq menjelaskan bahwa sebagian umat Muslim hanya “mengerjakan” sholat tanpa benar-benar “mendirikan” sholat. Padahal, mendirikan sholat berarti menjadikannya sebagai pilar utama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai sholat tercermin dalam tindakan, ucapan, dan perilaku.

“Mendirikan sholat berarti menghadirkan sholat dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan cara ini, sholat menjadi lebih dari ritual; ia menjadi penggerak kebaikan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Terkait amalan selama bulan Rajab, bulan di mana Isra Mi’raj terjadi, Ustaz Shidiq menganjurkan umat Muslim untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa, istighfar, serta introspeksi diri. Ia mengingatkan bahwa bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, sehingga memperbanyak amalan di bulan ini mendatangkan banyak keberkahan.

Baca Juga:  Bobby Nasution Khidmat Ikuti Paripurna Pidato Kenegaraan Presiden

“Selain sholat, kita dianjurkan untuk berpuasa sunnah, memperbanyak istighfar, dan memperbaiki diri. Introspeksi menjadi hal yang penting agar kita dapat terus meningkatkan kualitas iman dan takwa,” jelasnya.

Sebagai penutup, Ustaz Shidiq mengajak seluruh umat Islam, khususnya masyarakat Kabupaten Banyuasin, untuk menjadikan Isra Mi’raj sebagai momentum perubahan diri.

“Mari kita jadikan Isra Mi’raj ini sebagai pengingat untuk memperbaiki kualitas ibadah kita. Dengan ibadah yang baik, kehidupan kita insya Allah akan lebih bermakna, penuh berkah, dan senantiasa dalam ridha Allah SWT,” pesannya.

Isra Mi’raj adalah pengingat untuk refleksi diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan menguatkan komitmen sebagai seorang Muslim. Semoga peringatan ini membawa keberkahan dan perubahan positif bagi seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia. (Red)