Kunjungi Sentra Songket Asahan, Kahiyang Ayu Borong Kain Khas dan Dukung UMKM Lokal

Sumut – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara, Kahiyang Ayu, mengunjungi sentra pengrajin songket di Desa Silo Bonto, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan. Dalam kunjungannya, Kahiyang memborong sejumlah kain songket khas Asahan dengan berbagai motif unik seperti Pucuk Rebung, Bunga Tulip, Kapal dan Ikan, serta Motif Klasik Asahan.

Kehadiran Kahiyang Ayu di tengah para pengrajin bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga dukungan nyata Dekranasda Sumut terhadap pelestarian budaya dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.

“Motif pada kain songket mencerminkan kekayaan kearifan lokal dan sejarah suatu daerah. Hari ini kami hadir di Desa Silo Bonto untuk mendorong promosi produk lokal agar semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas,” ujar Kahiyang.

Didampingi jajaran pengurus Dekranasda Sumut, Kahiyang juga berdialog langsung dengan para pengrajin untuk mendengar berbagai persoalan yang dihadapi, termasuk keterbatasan bahan baku seperti benang togak dan benang pakan yang hingga kini masih harus didatangkan dari Sumatera Barat.

Salah satu pengrajin lokal, Zul Asmal, menyampaikan bahwa komunitas pengrajin songket di Desa Silo Bonto telah aktif lebih dari satu dekade, dengan jumlah pengrajin aktif sekitar 15 hingga 20 orang. Mereka secara rutin memproduksi kain songket bermotif khas yang dipasarkan ke berbagai kota seperti Medan, Jakarta, Bukittinggi, serta dipasarkan lokal ke masyarakat Silau Laut dan jajaran Pemkab Asahan.

“Harga kain songket bervariasi, mulai dari Rp350.000 hingga Rp650.000 tergantung kerumitan motif dan kualitas bahan,” jelas Zul.

Zul, yang hadir bersama istrinya Emi, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan dukungan yang diberikan oleh Kahiyang Ayu.

“Terima kasih kepada Ibu Gubernur atas kunjungan dan dukungannya. Kami berharap, lewat momentum ini, songket Asahan semakin dikenal luas dan UMKM kami semakin berkembang,” tuturnya.