Banjir Terparah di Nias Selatan, Warga Minta Penanganan Serius dari Pemerintah

Nias SelatanBencana alam akibat hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Nias Selatan pada 9-10 Desember 2025 telah menyebabkan kerugian besar di empat kecamatan. Kepala BPBD Kabupaten Nias Selatan, Arozatulo Maduwu, S.Pd, mengonfirmasi bahwa intensitas hujan yang tinggi berdampak pada beberapa wilayah, menimbulkan kerusakan serius pada infrastruktur dan lahan pertanian.

“Bencana alam ini berdampak langsung pada empat kecamatan, yaitu Gomo, Maniamolo, Aramo, dan Amandraya,” ujar Arozatulo Maduwu kepada Metropublik.com melalui WhatsApp pada Sabtu (13/12/2025).

Di Kecamatan Gomo, luapan Sungai Gomo dan Sungai Susua merendam rumah dan fasilitas umum. Di Desa Orahili, satu rumah hanyut, 14 rumah terendam, 128 hektar sawah terendam, serta satu gereja dan satu sekolah juga terendam.

Sementara itu, di Kecamatan Maniamolo, luapan Sungai Eho menyebabkan 25 rumah terendam di Desa Pekan dan Desa Ndraso. Sebanyak 200 hektar sawah terendam, serta satu sekolah juga terdampak.

Di Kecamatan Aramo, luapan Sungai Gomo merendam tujuh rumah, satu gereja, dan satu sekolah di Desa Hume. Sedangkan di Kecamatan Amandraya, luapan Sungai Jua dan Sungai Eho mengakibatkan 40 rumah terendam, dua jembatan terendam, 50 meter boronjong terendam, dan 100 meter drainase terendam di Desa Hilindraso.

Bencana yang terjadi pada 10 hari lalu juga menyebabkan tanah longsor di sekitar Desa Hilionaha, Kecamatan Onolalu, mengakibatkan jalan terputus.

Arozatulo Maduwu menambahkan, saat ini pendataan kerusakan masih berlangsung. Pihaknya terus memantau dan akan menginformasikan perkembangan kepada publik.

Warga setempat juga menyuarakan permintaan agar pemerintah daerah segera turun tangan. Faedozisokhi Laia (48) mengimbau pemerintah daerah Nias Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk segera menanggapi situasi ini dengan serius. “Kami butuh perhatian segera,” katanya.

Baca Juga:  Messi Perpanjang Kontrak hingga 2028, Netizen Sindir: “Dia Mau Kalahkan Gol Ronaldo!”

Waozisokhi Telaumbanua (52) meminta pemerintah daerah untuk segera meninjau lokasi rumah yang terhanyut di Kecamatan Gomo. “Kami berharap ada solusi konkret dari pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Faduhudodo Ndruru (46) juga mendesak pemerintah untuk memberikan solusi ekonomi bagi warga yang terdampak, mengingat cuaca ekstrem dalam dua minggu terakhir telah mempengaruhi perekonomian masyarakat.

Dampak bencana alam ini terus mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga di Kabupaten Nias Selatan, dan berharap segera ada tindakan yang dapat mengurangi beban yang mereka alami. (P)