Asahan – Pemerintah Kabupaten Asahan menegaskan komitmennya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Melalui Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., MAP, pemerintah daerah menyatakan tidak akan mentolerir ASN yang terbukti mengonsumsi narkotika.
Pernyataan ini disampaikan saat konferensi pers bersama Polres Asahan, Rabu (16/04/2025), menanggapi kasus peredaran narkoba besar-besaran yang baru saja berhasil diungkap. Rianto menekankan bahwa ASN yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba akan diberi sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku.
“Kami tidak segan menindak ASN yang terbukti menggunakan narkoba. Bahkan saya akan mengusulkan kepada Bupati Asahan agar dilakukan tes urine massal bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Asahan. Ini penting agar kita tahu siapa saja yang terlibat, dan bisa mengambil langkah tegas sejak dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Bupati mengajak masyarakat serta insan pers untuk turut serta dalam pengawasan. Ia membuka ruang pelaporan dari publik apabila menemukan indikasi keterlibatan ASN dalam penyalahgunaan narkoba.
Rianto juga menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Polres Asahan dan BNNK Asahan dalam menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 20 kilogram dan 40.000 butir ekstasi yang ditangkap di Kecamatan Sei Kepayang pada Minggu, 13 April 2025.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Asahan, kami sangat mengapresiasi kerja keras aparat kepolisian dan BNNK. Ini prestasi luar biasa yang menunjukkan keseriusan kita bersama dalam memutus mata rantai peredaran narkoba,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Rianto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan narkoba. “Narkoba adalah musuh bersama yang merusak masa depan generasi muda. Mari kita lawan bersama demi Asahan yang sehat dan berintegritas,” pungkasnya.
