Asahan  

Situs MTQ Pertama Indonesia di Pondok Bungur Dihibahkan ke Pemkab Asahan untuk Dilestarikan

Asahan – Rumah Musyawarah/Mufakat dan Masjid MTQ 1946 di Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Panca Arga, menjadi saksi sejarah lahirnya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pertama di Indonesia. Dari tempat inilah tradisi perlombaan membaca Alquran secara resmi dimulai pada tahun 1946 dan berkembang menjadi MTQ tingkat nasional hingga saat ini. Dengan nilai historis dan religius yang tinggi, rumah dan masjid tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya Kabupaten Asahan serta menjadi warisan penting bagi syiar Islam dan kebudayaan bangsa.

Pengelolaan rumah dan masjid bersejarah ini dilakukan oleh Yayasan MTQ Pertama Indonesia, yang berdiri sejak 1946 dan kini dibina oleh H. Azwar Djun, S.Sos. Sebagai bentuk tanggung jawab moral, pihak yayasan menyatakan komitmennya untuk menghibahkan tanah dan bangunan bersejarah ini kepada Pemerintah Kabupaten Asahan agar dapat dikelola secara lebih optimal dan berkelanjutan.

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., didampingi jajaran pemerintah daerah, menerima audiensi pembina dan pengurus yayasan sekaligus meninjau langsung Rumah Musyawarah/Mufakat serta kegiatan lomba mengaji Alquran di lokasi tersebut. Bupati menyampaikan apresiasi atas langkah strategis yayasan dalam menjaga warisan sejarah ini.
“Atas nama pemerintah daerah, kami berkomitmen menjaga, merawat, dan mengembangkan situs bersejarah ini sebagai warisan keagamaan dan kebudayaan yang membanggakan, bukan hanya bagi Asahan, tetapi juga bangsa Indonesia. Pengelolaan profesional akan memperkuat syiar Islam dan pendidikan Alquran di daerah kita,” tegasnya.

Ketua Yayasan MTQ Pertama Indonesia, Dr. H. Nahar A. Abdul Ghani, Lc., M.A., bersama Sekretaris Dr. Zain Noval, S.S.T.P., M.A.P., menegaskan bahwa hibah ini merupakan amanah untuk memastikan warisan sejarah Pondok Bungur tetap terjaga. Yayasan berharap pemerintah daerah dapat mengembangkan lokasi ini menjadi pusat pembelajaran, penelitian, dan pengembangan tilawah Alquran tingkat nasional bagi generasi mendatang.

Baca Juga:  Dua Atlet Catur KORPRI Asahan Perkuat Kontingen Sumut di PORNAS XVII 2025

Pemkab Asahan menyambut baik langkah bersejarah ini dan berkomitmen menindaklanjutinya sesuai peraturan perundang-undangan. Ke depan, situs MTQ Pertama Indonesia di Pondok Bungur diharapkan tidak hanya menjadi cagar budaya, tetapi juga pusat syiar Islam, pendidikan Alquran, wisata religi, dan penelitian sejarah keagamaan. Dengan tata kelola terarah, nilai spiritual, sosial, dan budaya dari situs ini akan terus diwariskan, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Asahan dan bangsa Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi Kabupaten Asahan: “Masyarakat Asahan yang Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan.”