Asahan – Upaya memperkuat pemberdayaan keluarga, meningkatkan kesejahteraan perempuan, dan menguatkan peran dasawisma menjadi fokus utama TP PKK Kabupaten Asahan dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) PKK bulan November bersama kecamatan, desa, dan kelurahan. Pertemuan ini kembali menegaskan pentingnya konsistensi penerapan 10 Program Pokok PKK yang berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas hidup keluarga, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi rumah tangga hingga ketahanan keluarga.
Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Drs. Zainal Arifin Sinaga, M.H., menyampaikan pesan Bupati Asahan bahwa keluarga merupakan pusat pembangunan masyarakat. “TP PKK memiliki kontribusi besar dalam membentuk keluarga yang mandiri dan berdaya,” ujarnya.
Pembahasan teknis Rakornis menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor agar program PKK dapat menjangkau hingga tingkat dasawisma. Plt. Kepala Dinas PMD Asahan, Darwinsyah Lubis, S.STP, menyatakan bahwa kolaborasi antara TP PKK, pemerintah desa, dan perangkat daerah merupakan kunci peningkatan kapasitas keluarga.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Asahan, Ny. Yusnila Indriati Taufik, menyampaikan refleksi atas partisipasi TP PKK Asahan pada Jambore HKG PKK Sumut 2025 yang dinilai meningkatkan motivasi, kreativitas, dan kompetensi kader. Pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK bersama Ny. Juni Rianto juga menyerahkan hadiah berupa uang tunai, piagam, piala, dan dua ekor kambing kepada para pemenang lomba sebagai bentuk apresiasi dan penyemangat.
Penguatan program keluarga turut diperkuat dengan edukasi dari Dinas Pertanian Asahan yang disampaikan Elfin Efendi, S.STP., MP dan Sudarsono, SP mengenai pemanfaatan pupuk organik cair (POC) dari urine buah dan sampah dapur. Inovasi sederhana ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas pekarangan, menjaga kesuburan tanah, dan mendorong pertanian rumah tangga berkelanjutan, sejalan dengan gerakan hidup bersih dan ekonomi produktif keluarga.
Melalui rangkaian pembahasan tersebut, TP PKK dan seluruh unsur terkait didorong untuk bertindak (Action) dengan memperkuat koordinasi, mendorong program yang lebih inovatif, serta memastikan setiap kegiatan pemberdayaan keluarga memberikan dampak nyata di desa dan kelurahan. Fokus penguatan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas hidup masyarakat diharapkan menjadi pondasi bagi pembangunan sosial yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan di Kabupaten Asahan.













