Medan – Sebuah kapal nelayan, KM Alfarida Groston (GT 4), hancur dan karam setelah ditabrak kapal tanker saat melintas di perairan Pulau Berhala pada Senin (9/6/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Beruntung, nakhoda KM Alfarida, Rahmad Fadli (25), dan tiga anak buah kapalnya (ABK) — Syafaruddin (45), Sulaiman (35), dan Hamdan (40) — berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan KM Rezeki Makmur GT 4 yang kebetulan melintas tak jauh dari lokasi kejadian.
Setibanya di tangkahan Sungai Deli, Kelurahan Labuhan Deli, pada Selasa (10/6/2025) sore, para korban langsung melaporkan insiden tersebut secara resmi kepada DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut dan DPC HNSI Medan.
Laporan mereka diterima langsung oleh Ketua DPD HNSI Sumut, Zulfahri Siagian, dan Sekretaris DPC HNSI Medan, Rustam Effendi Maha, di Belawan. Laporan ini selanjutnya akan diteruskan kepada aparat penegak hukum.
Kronologi Kejadian
Rahmad Fadli menceritakan bahwa mereka berangkat dari tangkahan Sungai Deli, Kelurahan Pekan Labuhan, pada Minggu (8/6/2025) pukul 10.00 WIB menuju Selat Malaka untuk menangkap ikan.
Sekitar pukul 22.00 WIB, kapal mereka tiba di lokasi penangkapan dengan koordinat 004.09.000 LU / 099.33.000 BT dan mulai menurunkan alat tangkap (bubu) sebelum beristirahat.
Sekitar pukul 03.00 WIB, saat seluruh awak kapal sedang tertidur, tiba-tiba terdengar suara benturan keras. Kapal mereka ditabrak oleh kapal besar, yang kemudian diketahui sebagai kapal tanker berwarna hitam merah. Tabrakan tersebut mengakibatkan KM Alfarida terbelah dua dan langsung tenggelam. Para nelayan terlempar ke laut.
Dalam kondisi terapung di laut, salah satu ABK, Syafaruddin, sempat melihat kapal tanker tersebut bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Laut. Para korban kemudian berusaha bertahan hidup menggunakan jerigen, tutup fiber, dan membuat bendera darurat dari goni sebagai isyarat pertolongan.
Pada pukul 09.00 WIB di hari yang sama, kapal nelayan KM Rezeki Makmur GT 4 yang dinakhodai Rubianto (50) melintas dan melihat mereka. Kapal itu langsung memberikan pertolongan. Para korban kemudian mencoba menyelamatkan barang-barang yang masih mengapung sebelum akhirnya kembali ke daratan dan tiba di Belawan pada Selasa (10/6/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kerugian
Dalam insiden ini, KM Alfarida mengalami kerugian total diperkirakan mencapai Rp150 juta, dengan rincian kehilangan berupa:
Pakaian kerja seluruh ABK
1 unit kapal ukuran 4 GT
1 set alat navigasi (komputer, GPS, radio, kompas)
30 unit bubu (alat tangkap)
20 gulung alat pancang
4 unit handphone.













