Dewan Pertanyakan Transparansi Proyek Lampu Pocong

Medan – Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Hendra DS, kembali mempertanyakan masalah proyek penataan lanskap di delapan ruas jalan Kota Medan atau yang lebih dikenal dengan istilah proyek ‘lampu pocong’.

Pasalnya, Hendra menilai bahwa hingga saat ini Pemko Medan tidak kunjung transparan terhadap proyek yang berakhir dengan status total lost tersebut. Meskipun disebutkan, pihak kontraktor telah melakukan pengembalian uang proyek gagal tersebut kepada Pemko Medan.

Adapun nilai uang yang dikembalikan pihak kontraktor, yaitu sebesar nilai uang yang sempat dikeluarkan Pemko Medan untuk pembangunannya, yakni senilai Rp21 Miliar dari pagu anggaran sebesar Rp25,7 Miliar.

“Kita mempertanyakan transparansi dan tindaklanjut dari proyek lampu pocong yang ada di 1.700 titik itu,” kata Hendra DS dikutip Senin (10/6/2024).

Ketua Fraksi Hanura, PSI, dan PPP (HPP) DPRD Medan itu mengatakan, seharusnya ada transparansi penyelesaian kasus proyek lampu pocong yang gagal karena pengerjaannya yang tidak profesional.

“Kami berharap jangan ada lagi proyek-proyek yang kurang menyentuh masyarakat dengan anggaran besar seperti lampu pocong, namun hasilnya nihil. Padahal kita tahu proyek ini bernilai besar dan menggunakan uang rakyat,” ujarnya.

Dijelaskan Hendra, hal-hal seperti itu dapat menghambat pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kota Medan. Termasuk di tahun 2023, pembangunan infrastruktur di Kota Medan dinilai tidak sesuai target.

“Sebab daya serap anggaran belanja daerah pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan hanya mampu menyerap belanja 68,64 persen atau Rp988 Miliar dari total Rp1.4 Triliun,” katanya.

Diterangkan Hendra, meningkatnya pembangunan infrastruktur tidak sejalan dengan daya serap anggaran pada OPD di lingkungan Pemko Medan. Tentunya, daya serap alokasi belanja seperti ini jauh dari kata maksimal.

Baca Juga:  Dukung Terwujudnya Indonesia Emas 2045, Bobby Nasution Percepat Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Tidak sampai disitu, Hendra juga mempertanyakan progres proyek pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka, Islamic Center, Stadion Teladan dan Stadion Mini Kebun Bunga serta proyek raksasa lain yang ada di Kota Medan.

“Kita minta proyek-proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan hasil yang berkualitas,” terangnya.

Begitu juga soal pembangunan trotoar jalan yang terkesan terbengkalai dan semrawut sehingga menganggu kenyamanan para pengguna jalan. Hendra meminta agar Pemko Medan dapat segera mengatasinya.

“Kondisi ini selain mengganggu estetika kota, juga berpotensi membahayakan pengendara kendaraan bermotor,” tutupnya. (Rd)