Nias Selatan – Seorang nelayan asal Desa Silima Ewali, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, dilaporkan hilang selama dua hari setelah berlindung dari cuaca buruk di Pulau Samaloduhi. Korban akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (20/11).
Penjabat Kepala Desa Silima Ewali, Yeremias Hondro, mengatakan bahwa peristiwa tersebut bermula pada Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 05.00 WIB saat dua warganya, Peri Waya (33) dan Setieli Gari (73), berangkat melaut menggunakan perahu mesin robin.
“Sekitar pukul 05.30 WIB mereka tiba-tiba diterjang badai dan gelombang tinggi. Untuk menghindari bahaya, mereka menepi di Pulau Samaloduhi,” ujarnya.
Ketua BPD Silima Ewali, Nehemia Hondro, menjelaskan bahwa setelah kondisi laut mulai membaik, Peri Waya kembali melaut untuk memancing, sementara Setieli tetap berada di pulau untuk mencari daun nipa.
“Ketika Peri Waya kembali menjemput, Setieli sudah tidak berada di tempat itu,” jelas Nehemia.
Peri Waya kemudian melakukan pencarian selama beberapa jam namun tidak menemukan Setieli. Karena hari mulai gelap, ia memutuskan kembali ke desa untuk melaporkan kejadian tersebut.
Pada Rabu (19/11), warga yang dipimpin Fredy Usa Laso melakukan pencarian, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pemerintah desa kemudian melaporkan kasus ini kepada Polsek Pulau-Pulau Batu.
“Pencarian kembali dilakukan pada Kamis dan akhirnya kami menerima informasi bahwa korban ditemukan selamat oleh warga Desa Baligia,” kata Nehemia.
Mendapat kabar tersebut, Kepala Desa, Ketua BPD, Ketua Pemuda Silima Ewali, serta dua personel kepolisian Bripda Tuah Benedik Daya dan Briptu Richard Yoga Sitohang segera menuju lokasi untuk menjemput korban.
“Setieli Gari kami pastikan dalam keadaan sehat dan langsung diserahkan kepada keluarganya,” pungkas Nehemia Hondro. (P)













