Medan – Ribuan umat Budha se Sumatera Utara menghadiri perayaan hari Tri Suci Waisak Dharmasanti 2568 BE yang dilaksanakan di Maha Vihara Maitreya Jalan Boulevard Utara No. 6 Komplek Cemara Asri Kabupaten Deli Sedang Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (22/6) malam.
Pada Perayaan Hari Tri Suci Waisak Dharmasanti 2568 BE tersebut di isi dengan berbagai kegiatan seni budaya dan dibuka dengan doa bersama menurut ajaran Buddha oleh Maha Biksu Anggasara Mahatera, Bikhu Widya Darma Tera.
Perayaan Hari Tri Suci Waisak Dharmasanti 2568 BE ini juga dihadiri Ketua Persatuan Umat Budha Indonesia Sumatera Utara, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd. B, Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) wilayah Sumut, Dr. Briliam Muktar, SE, MM, Pebimas Buddha Provinsi Sumatera Utara, Budi Sulistiyo, S.Ag., M. Pd. B, Pj. Gubernur Sumatera Utara, yang diwakili oleh Penyelenggara Bimas Buddha Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, Ketua Mapanbumi Sumatera Utara, para anggota dan Sanggha, para majelis agama Buddha di Sumatera Utara dan umat Buddha kota Medan dan Deliserdang.
Ketua Permabudhi Sumatera Utara, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B mengaku sangat senang perayaan Hari Tri Suci Waisak Dharmasanti 2568 BE yang dilaksanakan di Maha Vihara Maitreya berjalan sukses dan lancar terlebih lagi acara tersebut di hadiri sekitar 1700 an umat Buddha di kota Medan dan Deliserdang.
Wong Chun Sen Tarigan juga mengucapkan terimakasih kepada Pebimas Buddha Provinsi Sumatera Utara, Budi SulistiyoSulistiyo, S.Ag., M. Pd. B, ysng telah memberi inspirasi dan menjembatani kegiatan hari Tri Waisak 2568/2024. Anggota DPRD Kota Medan ini juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah bersusah payah, agar kegiatan sehingga perataan Waisak Bersama hari ini terlaksana dengan tertib, lancar dan berjalan dengan semestinya.
Disebut Wong, perayaan Waisak adalah memperingati tiga (3) peristiwa penting yakni masa kelahiran, pencapaian Sammasambuddha dan patin ni Ana Buddha Gautama. “Semoga sudi tauladan sang Buddha Gautama bisa menjadi tuntunan dan pedoman hidup kita dalam keseharian sehingga kita bisa mencapai pencerahan kebatinan dan bebas dari rantai samsara.
Adapun tema hari Waisak tahun ini yakni ‘Kesadaran keberagaman jalan hidup luhur, harnonis dan bahagia’.
Tema ini sebut Wong adalah mengajak kita semua tanpa terkecuali bahwa kehidupan luhur itu hanya dapat direalisasikan ketika kita mampu menjalankan, memahami dan mempraktekkan nilai nilai dhamma ajaran buddha itu sendiri. Tema tersebut juga mengajak kita semua untuk bisa melahirkan hidup yang harmonis, harmonis dalam diri, harmonis dalam keluarga, harmonis dengan tetangga dan harmonis dengan segenap bangsa.
“Semoga tekad dan semangat Buddhist yang ada didalam diri kita semua, kita dapat merealisasikan momentum Waisak ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa agar tercipta perdamaian dunia dan kedamaian di negara kesatuan republik Indonesia yang sangat kita cintai ini, salam cinta kasih, namo Budhaya, namo amitohofo,”ujar Wong Chun Sen di dampingi Ang Pun Siong yang juga wakil ketua Permabudhi Sumut.
Terpisah di lokasi yang sama, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumatera Utara, Dr. Brilian Muktar, SE., MM mengatakan ucapan terimakasih kepada panitia penyelenggara Waisak yang telah bekerja keras, sehingga acara perayaan memperingati hari Tri Suci Waisak Dharmasanti 2568 BE berjalan tertib, lancar dan sesuai dengan harapan.
Brilian Muktar mengaku perayaan Waisak Bersama tahun ini cukup meriah dihadiri ribuan umat buddha di kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, dengan penuh sukacita memanjatkan doa bersama untuk mengenang kembali keteladanan Sidharta Buddha Gautama yang mana ajarannya mengajak umatnya untuk membangun kedamaian, menjaga alam semesta, memelihara lingkungan serta mengajarkan akan pentingnya akhlak etika dan moral.
Tokoh Tionghoa di Sumatera Utara inipun mengajak semua masyarakat Sumatera Utara khususnya umat Buddha agar sama-sama menjaga serta merawat Sumut, dengan kedamaian dan kesejukan tanpa adanya gejolak yang dapat memecahkan rasa persatuan dan kesatuan.
“Perayaan Waisak, diharapkan dapat meningkatkan keyakinan dan menerapkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari hari dan dapat kita aplikasikan melalui sila yang terjaga yaitu berpedoman pada Pancasila Sikkha. Kita berharap perayaan Waisak ini dapat dilaksanakan lebih meriah lagi ditahun depan, “sebut Brilian Muktar.
Sementara itu, dalam kata sambutannya, Pebimas Buddha Provinsi Sumatera Utara, Budi Sulistiyo S.Ag., M. Pd. B, mengajak melalui momentum hari raya Tri Suci Waisak ini seluruh umat Buddha khususnya di Sumatera Utara untuk melihat kembali kebelakang kisah hidup Buddha Gautama yang telah mengajarkan perlunya perjuangan. Umat Buddha yang menyambut Waisak dengan penuh kesadaran dan meneladani sifat-sifat luhur Buddha mampu memaknai arti Waisak yang sesungguhnya. Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan Dhamma dalam berbagai segi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa dan bernegara.
“Oleh karena itu Bapak dan Ibu sekalian yang berbahagia kita tidak perlu membanding-bandingkan tetapi kita harus memiliki batin yang teduh terhadap diri kita sendiri untuk bisa berbuat lebih baik lagi, saya meyakini dan mempercayai umat Buddha di Sumatera Utara dengan menjalankan ajaran hidup Buddha Gautama kita semuanya akan tetap pada perbuatan yang benar dan hidup berkerukunan yang harmonis , “sebutnya.
Budi Sulistiyo juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh donatur yang telah berkontribusi untuk menyelenggarakan dan mendukung kegiatan perayaan Tri Suci Waisak Dharmasanti 2568 BE/2024 sehingga berjalan sukses.
“Tidak lupa Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengisi acara terutama untuk acara-acara yang ditampilkan pada malam hari ini yang sangat luar biasa. Artinya, bahwa seluruh umat Buddha di Sumatera Utara memberikan dukungan untuk dapat bersatu padu dalam sebuah kebersamaan dan keharmonisan, selamat hari raya Waisak, “sebutnya. (Rd)