Nias – Warga Kepulauan Nias, baik yang berdomisili di Pulau Nias maupun di luar daerah, menyampaikan keluhan atas tingginya harga tiket pesawat rute Medan–Gunungsitoli (KNO–GNS). Keluhan tersebut ramai dibahas di grup WhatsApp Ono Niha Se-Indonesia pada Minggu (19/10).
Salah satu warga, Fotuho Waruwu, yang kini berdomisili di Bandung, Jawa Barat, mengaku prihatin dengan lonjakan harga tiket pesawat yang dinilai memberatkan masyarakat.
“Dulu harga tiket pesawat Medan–Gunungsitoli hanya berkisar Rp500 ribu hingga Rp600 ribu. Sekarang bisa mencapai Rp1,5 juta hingga Rp1,6 juta sekali jalan,” ujarnya, Senin (20/10).
Fotuho meminta perhatian pemerintah pusat dan daerah, mulai dari Presiden RI, Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Keuangan, DPR RI, Gubernur Sumatera Utara, DPRD Sumut, hingga para kepala daerah di Kepulauan Nias yang tergabung dalam FORKADA, agar segera meninjau ulang kebijakan tarif penerbangan tersebut.
“Kami berharap ada evaluasi dan penurunan tarif tiket pesawat rute Nias–Kualanamu, karena harga saat ini sangat memberatkan masyarakat,” tambahnya.
Ia juga meminta Kementerian Perhubungan untuk menegur maskapai PT Lion Air agar menyesuaikan harga tiket sesuai kemampuan masyarakat. Selain itu, Fotuho mengusulkan agar maskapai Garuda Indonesia juga membuka penerbangan di rute Kualanamu–Gunungsitoli guna menciptakan persaingan sehat dan menekan harga tiket.
“Jangan hanya Lion Air yang melayani rute ini. Kalau ada maskapai lain seperti Garuda, pasti harga akan lebih bersaing dan masyarakat bisa terbantu,” pungkasnya. (Rendi)













