DPRD Medan Minta Polisi Kembalikan Rasa Aman Bagi Masyarakat dari Ancaman Debt Collector

Medan – Sempat lama menghilang, aksi debt colector kembali terjadi di Kota Medan. Teranyar, aksi debt collector terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, kemarin.

Dalam video yang viral di media sosial (medsos) itu, tampak debt colector yang berjumlah sekitar 10 orang mengepung mobil yang diduga menunggak. Dengan tampang sangar dan mengancam, para debt collector meminta para penumpang turun.

Menanggapi kondisi itu, anggota Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong meminta pihak kepolisian untuk mengembalikan rasa aman bagi masyarakat dari ancaman debt collector.

“Kita harap pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sumut maupun Polrestabes Medan dan jajaran bisa memberikan rasa aman dan nyaman akan kepastian hukum ini,” ucapnya saat diwawancarai, Jumat (10/5/24).

Ditegaskannya, bahwa Kapolri juga sudah melarang aksi-aksi penarikan di jalan yang dilakukan debt colector.

“Perintahnya jelas, tidak ada lagi perilaku-perilaku yang dilakukan debt collector seperti sebelumnya. Harusnya ini terus dipedomani pihak berwajib, sehingga aksi debt collector memang benar-benar hilang,” tegasnya.

Rudiyanto menjelaskan, pada dasarnya apa yang dilakukan para debt collector tidak dibenarkan dalam UU. Oleh sebab itu, ini harus menjadi musuh kita bersama. Harusnya apapun masalahnya bisa dibicarakan, tidak harus melakukan kekerasan, apalagi sampai kejahatan.

“Kepada para nasabah juga kita harap bisa menyelesaikan apa yang menjadi kewajibannya. Setiap urusan pasti ada kendala, makanya harus koperatif juga sehingga ada ditemukan solusi. Jika kedua belah pihak duduk bersama, tentu hal-hal seperti ini bisa diminimalisir,” pungkasnya. (Red)